3.01.2008

.freelance.

 

 

Anggap saja namanya Deni, kuliah di salah satu universitas ternama di Jakarta dan dia juga mempunyai pekerjaan sampingan sebagai photographer di Jakarta.

 

Dia ini punya satu kelebihan yang terkadang bikin bingung banyak orang. Salah satunya kelebihan dia, dimana dia bisa membuat semua cewe yang dia kenal bisa suka sama dia.

 

Anggap saja nama saya Nita, kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta. Aku bekerja sampingan di salah satu rumah produksi yang cukup terkenal di Jakarta.

 

Kami berkenalan beberapa tahun yang lalu, tetapi kami memang jarang sekali berbicara banyak. Kami punya banyak persamaan, maka itu kita jadi dekat dan jadi lebih banyak bersama.

 

Kejadian yang akan aku ceritakan ini, terjadi beberapa bulan yang lalu. Kami dipertemukan kembali setalah lama tak bertemu di salah satu pemotretan di daerah Jakarta selatan.

 

Kita bertemu dan ngobrol banyak tentang bidang kita yang ternyata agak jauh berbeda. Dia orang yang gila tetapi asik juga orangnya. Kadang-kadang dia memang agak urakan atau memang dia orang yang urakan tetapi dia memang biasa begitu. Dan aku juga sudah terbiasa dengan orang-orang yang bersikap seperti dia. Kami punya satu kesamaan, yaitu kesamaan dalam berbicara dan bercanda. Kami seperti punya koneksi yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun.

 

Terkadang kita memang seperti punya sesuatu di antara kita berdua, tetapi karena kami baru kenal dekat dan ngga mungkin aja sepertinya kita berdua akan punya satu hubungan yang spesial. Kami memang seperti punya hubungan tetapi hubungan yang tidak official.

 

Aku senang dekat dengan dia karena dengan satu alasan saja yaitu dia udah bisa buat aku jadi lebih tertawa lagi dan membawa suasana yang segar di kehidupan aku. Yah terkadang kita manusia kan perlu membawa suasana yang segar dan baru kepada orang lain. Kami berdua punya masalah masing-masing yang akhirnya terbuka juga, padahal sebetulnya memang masalah kita agak personal sekali.

 

Dia mempunyai masalah dengan yang namanya makhluk hidup berjenis kelamin perempuan. Dia gampang menarik perhatian perempuan tanpa harus berkata dan berbuat yang berlebihan sekali. Dia sering sekali bercerita tentang wanita-wanita yang dekat dengan dia. Yang jadi pacarnya, yang jadi sampingannya, dan lain-lain segalanya.

 

Aku sempat kaget setelah dia cerita itu semua ke aku, tetapi apa boleh dikata, terkadang itu semua (jujur) terjadi sama aku. Aku ngga tau kenapa dan apa yang menyebabkan banyak yang suka sama dia. Well, maybe dia adalah orang yang sangat amat terbuka akan apapun. Tidak seperti kebanyakan para pria yang jaim di depan orang-orang.

 

Memang susah sih kalo kenal dengan orang-orang yang tidak bisa terbuka akan apapun. Yah memang kita tidak boleh terlalu terbuka kepada semua orang, tetapi setidaknya berbagi dengan orang itu bisa melegakan perasaan orang lain.

 

Dia pernah bercerita tentang semua perempuan yang dekat dengan dia. Saya bisa membayangkan apa saja yang terjadi antara mereka semua dengan dia. Karena saya pernah melihat apa yang terjadi pada saat kalau dia jadian sama perempuan yang (anggap saja) namanya Ayu dan banyak perempuan lain yang cemburu dengan kedekatan mereka berdua. Aneh memang tapi aku bisa melihat kenapa itu semua terjadi.

 

Ada beberapa alasan dimana perempuan-perempuan itu berbuat seperti itu. Pertama, mungkin karena memang (sepenglihatan aku) dya memang orangnya yah sangat amat cuek di depan semua orang dan ngga jaim. Kedua, mungkin juga dia hanya orang yang memiliki sesuatu yang bikin para perempuan itu tertarik sama dia.

 

Aku melihat bagaimana dia bergaul dengan orang-orang di sekelilingnya. Menyenangkan sekali menjadi temannya. Sangat menyenangkan sekali. Walaupun kadang suka agak pengen lempar dia pake sepatu. Ahahahaha….

 

Dia membuat hidup orang jadi lebih berwarna, terkadang dia memang membuat banyak perempuan sakit hati. Ada satu cerita dimana dia tidak melakukan apa-apa (itu yang dia bilang) tetapi ada beberapa perempuan yang mengaku bahwa mereka itu pacarnya atau teman spesialnya dia. Memang agak aneh, tapi kadang perempuan (aku akui) seperti agak agresif jaman sekarang. Mereka suka mengakui apa yang sebenarnya bukan miliknya dan mereka terus mencoba membuktikan kepada semua orang bahwa mereka benar dengan segala kemampuan mereka. Sangat agresif bukan. Terkadang mereka ini mungkin hanya ingin orang-orang mengakui keberadaan mereka sebagai perempuan yang kuat. Anehnya, orang-orang di sekitar mereka seperti tidak melihat bahwa mereka ini hanya orang yang hanya butuh pengakuan saja. Yang lebih anehnya, mereka malah sampai rela mengancam akan menghabisi nyawa seseorang yang tidak mereka sukai di dalam kehidupan ini. ORANG-ORANG ANEH!!!

 

Bukan maksud membela Deni, tetapi terkadang kita juga harus mengakui bahwa tidak semua itu bisa kita miliki di dunia ini. Kadang saya juga suka bingung sendiri. Kenapa bisa begini yah? Orang-orang memang agak aneh. Sangat aneh. Malahan yah waktu itu aku pernah bilang ke Deni kalau aku mau bertemu dengan semua orang yang pernah dia ceritakan ke aku. Memang agak aneh juga aku tetapi kadang aku juga pengen tau tentang semua orang yang ada di dalam hidup Deni dan yang membuat Deni menjadi seperti ini. Aku juga agak aneh jadinya kalau sampai terjadi apa yang aku minta ke Deni itu.

 

Aku tertarik dengan ada 4 perempuan yang sedang ada dalam kehidupan Deni pada saat dekat dengan aku. Sepertinya mereka semua memperebutkan yang namanya Deni ini. Agak aneh, sampai mereka harus mempermalukan diri mereka sendiri sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Terkadang aku pengen ketemu dan pengen tau apa yah yang ada di dalam pemikiran mereka dan apa yang ada di dalam hati mereka waktu mereka mengutarakan perasaan mereka yang seharusnya tidak semua orang tahu tentang itu semua.

 

Di antara 4 perempuan itu, hanya satu yang official menjadi pacar Deni (setahu aku), tetapi mereka putus karena mereka terganggu oleh 3 perempuan lainnya. Memang sudah cliché sekali cerita seperti ini. Tetapi kadang kita juga tau kalau 2 orang sudah saling menyukai, pasti ada saja gangguan yang datang menghampiri. ANEH!!!.

 

3 perempuan lainnya mempunyai cerita sendiri di balik ini semua. Yang pertama, dia ini memang pernah menjalin hubungan dengan Deni tetapi hanya sebentar saja. Yang 2 lagi adalah perempuan-perempuan yang dianggap menakutkan di lingkungannya. Mereka berdua adalah orang yang sangat amat bervariasi otaknya. Mereka berdua sama-sama menyukai Deni, tetapi Deni tidak sama sekalipun menyukai mereka. Tetapi mereka berdua seperti merasa memiliki Deni sepenuhnya. ORANG GILA KAN?!!??!?!....

 

Aku saja yang dekat dengan dia tidak pernah merasa memiliki dia. Dia kan temanku yang sudah membuat hidup aku setidaknya lebih bervariasi sekali. Terkadang kami memang hanya ngobrol-ngobrol seperti orang gila malam-malam di telephone. Kadang dia bisa jadi perhatian sekali orangnya dan kadang dia bisa jadi orang yang terlalu banyak memberi informasi kepada orang lain baik secara disengaja atau tidak disengaja.

 

Dia juga banyak bercerita tentang teman-temannya dan ‘pacar-pacar’nya dan juga tentang keluarganya. Sedangkan aku tidak selalu bercerita kecuali kalo memang dia bertanya dan aku sedang ingin bercerita. Cerita dia keanyakan memang selalu berkisar tentang dia dan seluruh perempuan-perempuannya. Dia pernah bercerita tentang bagaimana dia bisa dekat dengan para perempuan itu dan sejauh apa hubungan mereka semua.

 

Deni pernah bercerita tentang bagaimana dia bisa mencintai satu wanita yang pernah menjadi seseorang yang special buat dia dan sampai dia akhirnya meninggalkan Deni patah hati. Hah!?! Kenal apa Deni dengan kata-kata patah hati? Ngga pernah sepertinya dia bilang ke aku kalau dia pernah patah hati. Dia pernah bilang, keadaan yang membuat dia menjadi sesuatu yang tidak pasti seperti ini. Dan dengan inilah dia menjadi selamat dari kerasnya hidup di Jakarta.

 

Dia selalu bilang sama aku, dia ngga bisa menjadi lembek kalo tinggal di Jakarta. Dia juga pernah bercerita tentang kelembekan dia sebagai seorang laki-laki sebelum dia menjadi seseorang yang menanggung beban keluarga di pundaknya sekarang. Dia membantu orang tuanya dengan pekerjaan sampingannya. Dia perhatian kepada seluruh keluarganya. Dia ingin menjadi panutan untuk adik-adiknya. Dia menyenangkan. Sungguh menyenangkan….

 

 

.us in a very very different world.

Aku cuman bisa bilang “ngga tau musti gimana lagi”.

 

Itu yang pertama kali aku ucapin kalo aku lagi berantem sama dya dan kalo lagi bener-bener ngga ngerti apa sih yang dya mau dari aku sampe aku harus berkorban seluruh perasaan aku ke dya. KARMA kata orang. Tapi selama ini aku ngerasa kayanya aku memang agak cuek ke dya karena ada alasan yang buat aku seperti itu. Aku ini ngga segitu-gitu amat cueknya kok ke dya. Buktinya aku masih perhatian ke dya, aku masih main ke tempatnya dya, masih mikirin dya walaupun dya memang ngga tau kalo aku mikirin dya. Aku tau kalo gara-gara apa yang dya bilang ke aku, aku jadi bener-bener khawatir akan kepercayaan aku ke dya. Keadaan seperti ini buat aku jadi limbung, buat aku jadi ngga tentu untuk berpikir positif atau negatifnya.

 

Pertama kali aku kenal dya dari temen aku yang notabene temenku itu adalah orang yang iseng-iseng aku tanyain kuliahnya sama dengan temanku juga di Jakarta. Aku sering kontak dya lewat hp dan sms dan juga kita memang jadi rutin sering chat di YM. Pertama kali aku chat sama dya memang agak canggung dan kita berdua memang ngga tau apa-apa tentang masing-masing pribadinya.

 

Aku suka dengan temennya, well anggap aja namanya Dwi. Dya sering kontak aku dan juga sebaliknya. Keadaan ini buat kita jadi deket dan kita jadi saling suka walaupun ngga tau apa-apa. Begitu kita berdua ada masalah, kita ngomong ke orang yang sekarang jadi seseorang yang berarti dalam hidup aku, anggap aja namanya Bie. Kita berdua memang sering bicara ke dya tentang masalah masing-masing. Apalagi aku…. Aku yang bisa nangis dan ketawa sama Bie di hp dan di chat. Dya perhatian banget sama aku yang ternyata aku ketahui sekarang kalo dya waktu itu ngga ada maksud supaya aku bisa jadi pacarnya. Dya cuman anggep aku bener-bener jadi adeknya doank. “SAKIT BANGET” begitu tau sekarang bahwa dya ngga pernah ada perasaan ke aku.

 

Yah akhirnya karena dya perhatian banget ke aku dulu, jadilah aku suka sama dya dan semakin punya perasaan yang agak posesif ke dya cuman memang aku orang yang jarang memperlihatkan kecuali dya yang memperlihatkan duluan. Seiring waktu, aku terus akhirnya bilang kalo aku suka dya, terus di chat dya bilang aku mau ngga jadi pacarnya dya, ya aku jawab … IYA. Itulah awal semuanya bakal terjadi…

 

Kita ngejalaninnya yah sayang-sayangan, dll sbb. Itu sebelum aku pulang ke Indonesia. Aku kadang ngerasa kalo dya selama jadian 2 bulan LDR, dya ngga jujur sama aku. Dan ternyata BENER!!!. Aku sakit banget pada akhirnya aku tau kalo dya ternyata masih bertemu dengan orang yang sangat berharga buat dya di kota lain.

 

INDONESIA… December

 

Aku akhirnya pulang ke Indonesia dan aku akhirnya ketemu sama dya dan Dwi untuk pertama kalinya. Aku cuman bisa diem aja dan cuman bisa mikir, well ternyata ini to cowo yang dulu aku suka dan sekarang aku suka dan jadi pacar aku. Mereka berdua juga yahhhh… begitulah dech. Orang-orang yang baik walaupun mukanya muka nakal semua. Hahahaha…

 

Kita ngobrol-ngobrol dan yah ngomongin tentang semuanya. Dya diam aja. Mungkin karena dya pernah bilang ke aku kalo dya adalah orang yang pemalu kalo pertama kali ketemu sama orang-orang alias kayanya dya agak susah bersosialisasi dengan orang yang baru dalam kehidupan dya. Setelah beberapa menit kenal dya, pertamanya aku kira dya bukan Bie yang aku kenal di hp atau di chat, tapi setelah aku pulang, aku baru sadar, mungkin aja dya memang belum kenal aku dan dya belum tau aku atau dya memang orangnya seperti itu ya.

 

MALL… December

 

Itu adalah tempat dimana pertama kali aku jalan sama dya, kita ngobrol-ngobrol, jalan-jalan dan yah mencoba mengetahui satu sama lain mungkin. Mungkin karena kita baru ketemu, jadinya memang agak-agak kagok sekali. Tapi aku seneng akhirnya suasananya jadi lebih enak setelah beberapa lama aku jalan sama dya. Sepertinya di tempat ini, dya masih jadi orang yang normal di depan aku dan di depan orang-orang. Aku senang dengan keadaan kita dulu, sekarang lebih kebanyakan sakit dan kebingungan yang ada di dalam hubungan kita. Ngga ada yang tau apa yang bakal terjadi, atau mungkin dya malah sudah tau apa yang bakal terjadi.

 

THE JOURNEY BEGINS….

 

Akhirnya kita berdua jadi sering jalan, sering ketemu, sering makan bareng, dya main ke rumah setiap malam kadang sampe pagi. Hahaha…

Akhirnya datanglah yang namanya masalah demi masalah,,,

Pertama masalah kelakuan kita berdua… masalah dimana aku sama dya kenapa beda banget. Kata orang kita beda dunia sekali. Mungkin sampai sekarang juga pasti aku sama dya juga masih tetep beda seperti yang dulu. Aku ngga perlu memungkiri ini, memang sudah kenyataannya.

Kedua masalah kepercayaan kita berdua… begitu aku tau kalo dya selalu saja membicarakan mantan-mantannya di depan aku dan di depan teman-temanku, aku jadi berpikir bahwa mungkin dya ingin aku jauhin dya supaya dya bisa kembali dengan mantan-mantannya yang dya sepertinya bener-bener sayang banget.

Ketiga masalah perhatian kita berdua yang dianggap salah semua begini… sampe dimana kita berada di tahap-tahap bosan dan kurang perhatian antara satu dengan yang lainnya.

Masih banyak masalah lain yang mungkin ngga akan ada habisnya dibahas di dalam cerita ini.

 

Apapun yang kita lakukan sepertinya berlawanan sekali, dari apa yang kita suka, apa yang kita mau dan apa yang kita harapkan aja beda banget. Kadang aku juga suka heran kenapa aku bisa kaya gini. Aku akhir-akhir ini sudah menjadi orang yang agak beda dan semoga saja perbedaan yang terjadi di dalam diri aku dan mental aku menjadikan aku lebih baik ke depannya. Aku juga berharap ke depannya, dya bakal memperlihatkan sesuatu yang membuat dirinya dan orang-orang yang di sekitarnya menjadi lebih baik lagi dari yang sekarang. Ngga salah kan aku berharap?.

 

“PLEASED ME WITH UR PROMISES & HURT ME WITH UR LIES”

 

Hari demi hari aku jalanin aja dengan santai tapi serius, sayangnya saya masih dalam tahap pengen tau banyak hal di dunia ini dan ngga stuck dengan satu masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dalam keadaan kita berdua sedang normal. Aku mulai kerja di salah satu perusahaan di Jakarta, kebetulan memang agak sibuk dan aku jadi sering capek dan ngga bisa jalan-jalan dengan dya. Dya setiap malam ke rumah dan aku seneng banget dya mau main ke rumah.

 

Ada di satu malam, dya bilang satu hal seperti ini… “memang lebih enak sendiri yah? Aku ngerasa kenapa yah kok kayanya selalu aku yang harus datang? Kenapa aku yang harus sibuk mencari tau?”

Terus aku jelas tambah bingung… Dya memang sejujurnya dya ini orang yang sangat amat amat complicated dan mempunyai kehidupan yang tidak teratur di kehidupannya. Kadang aku juga bingung sama semua yang dya rasain di dalam dirinya dya sendiri. Kadang aku pengen banget yah yang namanya buka otaknya terus aku baca semua pikirannya dya supaya aku bisa tau apa yang ada di dalam pikirannya dya.

 

Dya orang yang sangat amat amat moody sekali, jadinya aku harus tahan mental dengan apapun dya lakuin ke orang dan ke aku. Aku orang yang sangat amat amat moody, tetapi aku juga punya perasaan seorang manusia, alias aku itu juga moody dan suka temperamental sekali. Tetapi sejak aku menjalin hubungan ini sama dya, aku ngerasa kalo aku itu berubah sekali. Moody aku jadi lebih tenggelam dan aku jarang temperamental ke orang-orang. Itu yang membuat orang-orang bingung dengan apa yang terjadi di dalam kehidupan aku sekarang. Aku ini seperti orang yang beda sekali di depan dya dan di depan orang-orang.

 

Dya pernah bilang sama aku, dya cuman kasian waktu jadian sama aku. Dya kasian mungkin karena aku udah mencoba mendekati Dwi malah dya cuekin aku. Jadinya mungkin Bie merasa kenapa ngga jadian aja sama aku kali. Aku masih ngga tau. Selama ini dya juga ngga bisa jawab apa yang membuat dya mau jalanin hubungan ini sama aku. Aku sejak saat dya bilang kalo dya kasian sama aku, aku langsung drop banget. Dan aku ngerasa kok aku bodoh banget yah jadi cewe, bisa begging-begging gini ke seorang cowo yang aku ngga tau seluk-beluknya. Sekarang, semuanya sudah ada di depan mata aku dan tinggal giliran aku yang judge everything dan aku akan mencoba melupakan semuanya. Semuanya… beserta isi di dalamnya. MAAF…

 

KENAPA?!?!?

 

Aku selama menjalani hubungan ini sama dya, dya selalu mengkritik bagaimana perhatian aku ke dya, bagaimana selayaknya orang memperhatikan orang lain. Lah?!?!? Dya bisa bilang begitu karena selama dya pernah pacaran sama mantan-mantannya, mereka mungkin bisa baca pikiran dya sebelum dya ngomong. AKU GA BISA!! Aku bukan psycho yang bisa baca pikiran orang dan aku ga mau jadi orang kaya gitu. Kasian otakku, mikirin orang terus bukannya malah mikirin diri sendiri.

 

Pernah suatu hari dya pernah mengkritik aku tentang bagaimana seharusnya cewe itu perhatian sama cowonya. Well.. aku akuin aku memang orang yang cuek dan orang yang terlalu mandiri jadinya apa-apa akunya yah udah aja aku lakuin tanpa harus dengerin orang-orang yang meminta perhatian aku. Memang itu jelek, maka itu aku mau rubah itu walaupun memang aku butuh waktu untuk berubah. Ngga bisa secepat membalikkan tangan kan?. Dya juga pernah bilang kalo apa dya lakukan selama ini tuh membuktikan bahwa dya sayang dan perhatian sama aku. Tapi aku itu orang yang lebih percaya orang itu ngomong daripada perlakuan dya ke aku. Memang salah, cuman itu yang biasa aku percaya.

 

Kita pernah ngomong semalaman membahas ini semua, dan dya selalu bilang kalo aku itu ngga pernah dengerin dya ngomong. Apa salah kalo aku itu orangnya selalu lupa sesaat. Dya aja yang selalu lupa aja aku ngga pernah salahin. HERAN!!!. Sekarang aku kalo dya ngomong, mungkin aku selalu harus punya catatan dimana aku harus catat semua yang dya omongin. Aku punya ingatan yang bagus, cuman ngga setiap kata-kata akan aku inget. Aku bukan TUHAN, aku cuman manusia biasa yang ngga bisa apa-apa. Kita berdua pernah membahas kalo kita berdua lebih baik membahasnya pada saat kita bertemu tatap muka, tetapi setiap kita bertemu di rumah atau di studio atau dimanapun, yang ada cuman kita diam dan melakukan hal-hal lain.

 

KELUARGA…

 

Yah ini masalahnya.. masalah utama yang selama ini dya hadapin dengan mantan-mantannya. Dya itu adalah orang yang beganjulan istilahnya alias dya itu orang yang tidak berpenampilan selayaknya orang normal tapi orang memang selalu menilai dari penampilan tetapi bukan di dalamnya dya. Aku setuju dengan apa yang dya bilang, tapi kadang kelakuan dya juga begitu menyebalkan jadi orang kalo mau respect ke dya juga susah. Aneh memang!!!

 

Kata dya, keadaannyalah yang membuat dya jadi seperti ini. Kadang keadaan selalu disalahkan sama dya. Semua yang dya hadapin dan semua yang dya rasakan sampai sekarang cuman gara-gara keadaan. NGGA SEPERTI ITU JUGA!!!.

 

Aku ngga membayangkan kalau keluarganya itu beda banget dengan dya. Sangat beda. Aku sampai kaget. Aku bener-bener ngga nyangka aja. Sepertinya dya juga hidup di dunia yang berbeda dengan keluarganya itu. Keluarganya itu sama dengan keluargaku. Yah begitulah, ngga neko-neko. Hanya beda daerah saja. Aku bertemu dengan sebagian keluarga besarnya, huah ngga nyangka banget. Aku udh mengira kalau keluarganya bakal seperti dya, ternyata banyak juga perbedaannya. Aku ngobrol-ngobrol dengan ibunya dan beliau bener-bener baik dan pengertian ke anaknya. Cuman memang anaknya saja yang agak-agak keras. Ibunya berpesan ke aku supaya bersabar dan supaya selalu ada di samping anaknya, itulah intinya dari segala hal-hal yang dibicarakan ibunya ke aku.

 

Aku salut sama ibunya, salut banget. Ibunya bercerita banyak hal tentang dya. Tentang bagaimana dya, tentang kuliahnya, tentang keluarga, bahkan tentang mantan-mantannya. Beliau orang yang sabar sekali menghadapi anaknya. Waktu aku bertemu dengan beliau, beliau mengajarkan aku banyak hal untuk menghadapi anaknya itu.

 

Setiap nasehat-nasehat yang dilontarkan oleh beliau benar-benar tidak digubris olehnya. Aku juga kadang suka begitu dengan orang tuaku, tetapi setidaknya aku masih ada respect kepada orang tuaku dan mendengarkan apa yang mereka mau katakan. Pastilah orang tua ingin kalo kita lebih baik daripada diri mereke yang dahulu kala. Tetapi apapun yang ibu dan ayahnya katakan, seperti tidak digubris dan dya malah membentak mereka berdua.

 

Ibunya berbicara tentang bagaimana penampilannya, dengan tindikan yang banyak dan rambutnya yang berwarna warni ngga jelas itu. Dari dahulu, Bie selalu mengeluh karena orang tua setiap mantan-mantannya itu selalu judge dya berdasarkan penampilannya. Tetapi pada saat orang tuanya memberi nasehat yang menurut aku untuk kebaikannya dya, dya malah ngga bisa terima dan malah enggan memberikan komentarnya dengan cara melakukan hal-hal yang lainnya.

 

Aku sadar betul harapan orang tuaku terhadap aku di masa-masa yang akan datang nanti. Bagaimana mereka mengharapkan calon menantu yang bakal mendampingi aku nanti dan bisa dititipin aku untuk masa-masa yang akan datang. Aku memang pengen kalo aku sama dya itu bisa untuk seterusnya. Aku sama dya udah mau 5 bulan dan ini itu udah merupakan rekor aku hubungan sama orang yang moodynya melebihi aku sendiri. Jangankan temen-temen aku sendiri, aku aja bingung kenapa aku masih bisa bertahan sama orang kaya dya.

 

Akhirnya dya bertemu dengan keluargaku yang selama ini selalu ditakuti orang-orang termasuk temen-temen aku sendiri. Aku senang dya sudah kenal walaupun ngga bisa mengakui bahwa aku adalah pacarnya dya. Aku mau dya mengakui aku, walaupun di keluarganya dya

 

Alasannya baru aku dapat akhir-akhir ini, dimana pada saat aku bertemu dengan keluarganya dan aku langsung sadar kalo itulah alasan aku bertahan selama ini. Aku yakin banget kalo dya itu bukan bajingan yang aneh-aneh yang bisa bunuh orang tanpa alasan. Mungkin ada saatnya dya mau melakukan itu, tetapi yang aku liat dari dya selama ini adalah seseorang yang butuh orang yang memperhatikan dya, yang bisa mengerti dya, apalagi dya di Jakarta sendiri lagi, walaupun ada keluarganya dya di Jakarta Timur.

 

Aku pernah bilang sama dya tentang bagaimana aku akan mencoba sekuat mental aku untuk melakukan apa yang dya mau seperti pengertian dan perhatian ke dya. Dya berkali-kali meminta aku untuk mundur dari so called medan pertumpahan darah tetapi selama aku masih mampu, aku akan selalu ada di sisi dya. Cukup itu aja kok.

 

KEJUJURAN…

 

Apa susahnya sih bilang ke aku?!?!?! Itu yang aku selalu pikirin. Masa sih sesusah itu jujur sama orang yang lagi deket sama dya, setidaknya anggap aja aku ini orang yang mau berbagi sama dya tetapi dya selalu bilang “ah diceritain juga belum tentu kamu bisa bantu kan?!?!”. Aku memang ngga seperti cewe-cewe  lain yang selalu ada buat dya. Aku bukan selalu jadi orang yang selalu membantu orang yang susah karena aku sendiri saja sudah susah payah dalam kehidupan aku sendiri. Dan aku juga memang butuh orang yang bisa ada buat aku. AH SUSAH!!!.

 

Mungkin dya belum bisa percaya sama aku cuman aku kan pengen dya percaya sama aku bukan cuman nganggep aku bayangan aja di dalam hubungan ini kan? Siapa sih yang mau digituin??. Dya pernah bilang ke aku tentang bagaimana hubungan yang pernah dia jalanin sama mantan-mantannya. Aku ngga perlu cerita disini, karena menurut aku itu hanya pribadi dya dan mungkin itu juga sebenernya sudah menjadi rahasia publik. Aku yakin dya pernah cerita ke orang-orang. Aku ngerti kenapa dya jadi kaya gini ngejalanin sama aku. Aku kadang suka bingung dech, kenapa yah semua hubungan yang selama ini aku jalanin ternyata ngga sama dengan yang sekarang. Aku ini orang yang agak bingung dengan semuanya. Membingungkan tanpa harus berbicara.

 

Pernah dalam bbrp minggu sejak kita ketemu di Indonesia, dya selalu bicarain mantan-mantannya terus. Dari yang baik banget ke dya dan keluarganya sampai yang suka dibawa-bawa orang. Pertamanya aku dengerin semua cuman kenapa aku malah merasa kalo setiap dya cerita ke aku, aku dianggap temannya atau malah aku hanya dianggap bayangan aja sama dya. Aku ga bisa untuk seperti ini terus. Aku bukan orang yang kaya gini terus. Akhirnya aku bilang sama dya, aku ngga bisa dengerin dya ngomongin mantan-mantannya terus, lebih baik kalo dya selalu seperti itu, kenapa dya lepasin cewe itu.

 

MOODNESS…

 

Ini yang selalu jadi masalah antara kita berdua. Ok. Kita berdua sama-sama moody sekali dan dalam sehari kita berdua bisa berganti mood kaya berkali-kali sampai orang-orang di sekitar kita bingung apa sih mau kita berdua dalam hubungan ini. Aku memang moodnya naik turun dan aku memang orang yang kadang suka ngga bisa kontrol yang namanya emosi aku. Tapi sekarang setidaknya aku agak bisa mengkontrol emosi aku yang kaya tarik tambang ini.

 

Emosi yang menggebu-gebu. GILA!!! AKU BISA GILA!!! Kadang aku sempat berfikir, apa aku ini terlalu lemah yah, tetapi ngga juga dech kayanya, aku ini kan juga manusia. Loh?!?! Aku ini suka temperamental cuman aku sekarang agak tau tempat dimana aku dan dengan siapa aku kalo aku sedang temperamental. Ngga mungkin kan aku selalu ngamuk-ngamuk ngga jelas dimana-mana kan?? Terkadang aku cuman bisa diam dan nangis, salah memang. Cuman apa mau dikata. Tapi itu bedanya dengan dya, aku sama dya itu sangat amat berbeda dalam temperamentalnya. Tetapi aku seperti bercermin kalau sedang bersama dya. Dulu aku seperti dya, yang suka marah-marah ngga jelas di muka umum. Tetapi sekarang, aku mulai mengerti, orang-orang juga menilai aku dan aku tidak mau kalau orang-orang menilai aku dengan sangat buruk dan merugikan aku dan orang-orang di dekatku.

 

Aku tau, mungkin dya memang seperti ini temperamentalnya. Aku takut sekali sama dya. Kalau dya sedang marah, aku seperti orang yang tidak tahu harus bagaimana bersikap karena selama ini aku adalah orang yang selalu dimarahin banyak orang. Yah mungkin mukaku dan seluruhnya diriku seperti sasaran empuk orang-orang yang marah-marah sama aku kali yaaaaaa… keadaan ini buat aku jadi lebih berpikir ke depan dan berpikir… hemmm mungkin aku perlu sedikit membuka diri dengan perlahan dan membiarkan rasa takut ini jadi hilang dengan sendirinya dan memang perlu proses. Tidak segampang membalikkan tangan saja.

 

Dya yang selama ini mungkin udah terlalu sering moody ga jelas ke orang-orang, mungkin agak lebih bisa ngontrol moodynya. Semoga aja bisa.. ngga salah kan kalo saya berharap ke dya untuk agak lebih bisa mengontrol moodynya. Kadang aku cuman bisa berpikir bahwa selama ini aku kebanyakan yang harus mengikuti moodnya dya yang ngga jelas dan kadang suka memaksa. Aku juga pernah liat kalo selama ini memang dya agak diam karena ngawasin apa aja yang aku lakukan. Aku memang ngga se-obvious dya. Aku merhatiin dya, cuman aku ga suka komentar yang ngga jelas yang aku tau dya juga bakal ngomel-ngomel ngga jelas gitu. Aku ini cuman orang biasa kok, jadi mungkin buat dya, apapun yang aku bilang juga ga bakal mungkin didenger kan?. Orang tuanya aja ngga didenger sama dya, apalagi aku yang bukan apa-apanya dya gini. Kasian banget kan yah? Udah buang-buang tenaga dan kekuatan dalam membicarakan hal-hal seperti ini, malah dicuekin kaya orang jualan kacang di jalanan. Lebih baik aku simpan buat hal-hal yang penting kan?.

 

SENSITIF TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR…

 

Ini juga masalah antara kita berdua. Yah lingkungan kita sebenernya kalo diliat-liat dari yang namanya keluarga, sebenernya ngga beda-beda banget. Hanya beda culture aja kok. Dya dari medan malay sedangkan aku pure jawa. Aku senang dengan perbedaan itu. Dengan begitu aku mungkin akan belajar cara menghargai orang dari luar culture aku sendiri.

 

Masalah status… ini yang selama ini jadi masalah antara aku dengan hubunganku dengan para laki-laki yang dekat dengan aku. Mereka memang harus melihat siapa aku dan keluarga aku. Tapi gara-gara itu juga aku jadi orang yang lebih banyak menyendiri di rumah. Jujur aja, aku nih males banget keluar tapi aku seperti orang yang butuh temen di Jakarta. Aku ini jarang punya temen di Jakarta, karena aku sudah terlalu lama di Australia jadinya temen-temen aku di Jakarta itu yah temen-temen aku jaman smu dulu. Aku kenal dengan orang-orang baru setelah aku magang di BRI dan di AVINET. Wah gara-gara itu aku jadi lebih kenal dengan orang-orang yang pikiran dan wawasannya luas sekali. Aku senang banget dengan semua itu. Dengan itu semua, aku jadi lebih punya banyak teman dan wawasan tentang apa saja yang terjadi di dunia perbankan.

 

Aku dan statusku selalu jadi masalah buat orang-orang yang ada di sekelilingku dan selama ini itulah yang menjadi hambatan aku berteman dengan banyak orang. Apalagi dulu sebelum aku dibebaskan dari yang namanya security dimana-mana. Aku ini bukan siapa-siapa. Memang keluargaku itu disegani banyak orang cuman bukan berarti semua itu jadi patokan orang-orang berteman sama aku.

 

Dya selalu menganggap orang-orang yang statusnya diatas dya adalah orang-orang yang perlu dimusuhin dan diberi pelajaran. Padahal kalo dya mau tau apa yang terjadi sebelum mereka jadi kaya. Ngga semua orang yang statusnya diatas dya itu sama. Yah mungkin itu pikiran aku aja, cuman kalo orang punya logika yang lagi jalannya normal, pasti juga mereka bisa berpikir dengan logis.

 

Kalo lagi jalan sama dya, apapun yang aku lihat atau apapun yang biasa aku pegang, pasti dikomentarin sama dya. Apapun itu. Ngga pakaian, aksesoris, apapun dech. Aku kadang suka bingung apa yang musti aku pegang atau apa yang musti aku lakuin selama aku jalan sama dya.

 

PHOTOGRAPHY

 

Ini adalah bidang yang sedang digelutinya. Aku ngga tau sih sebenernya cuman sepertinya dya suka sekali dengan bidang ini. Ini bidang dimana kita sebagai manusia bisa menggambarkan sesuatu dan seseorang lewat sebuah foto. Aku ngga tau musti gimana menggambarkan sebuah bidang photography ini lebih jauh.

 

Aku tau aku ngga bisa menggeluti sesuatu yang seperti ini, mungkin karena kreativitas aku sedang dalam batas kemalasan. Aku bisa saja menyalahkan keadaan dimana aku akan menyalahkan keadaan karena gara-gara keadaan itu, aku ngga bisa berkreasi seperti apa yang orang-orang mau dari diriku. Aku dan keadaan tidak bisa dipisahkan bukan? Loh?! Tunggu.. ini tentang diriku yang akan terlalu banyak dibuka di cerita ini, aku ngga bisa menceritakannya. Membosankan kata orang-orang. Tetapi apapun itu, ini cerita tentang semua yang ada dalam hidupku saat ini.

 

Kembali ke topik photography, keadaan mood dya yang selama ini naik turun, memang itu sudah menjadi ciri khas ornag di bidang art. Keadaan inilah yang membuat orang-orang yang menjalaninya menjadi lebih tidak stabil dalam menjalankan semuanya yang terjadi di dunia mereka. Mereka kadang bisa disebut orang-orang yang tidak punya agama alias atheis. Keadaan sepeti ini yang membuat mereka dipandang sebelah mata. Kadang aku juga dulu memandangnya sebelah mata tetapi setelah aku tau apa yang mereka kerjakan selama ini, aku jadi lebih mengerti betapa susah yah ternyata kerjanya. Aku juga sampai bingung sendiri bagaimana keadaan mereka di masa depan. Ada yang sukses, ada yang malah hancur, ada juga yang tetap seimbang dengan keadaannya masing-masing.

 

KEINGINAN…

 

Pure banget keinginan dya, tapi terkadang egoisnya keluar seperti orang yang tidak mau berbagi kehidupan dengan yang namanya orang lain. Dya pernah berbicara tentang sesuatu yang jelas-jelas menggambarkan keegoisannya yang sangat amat dalam. Dya bilang “aku bisa kok hidup sendiri tanpa harus mendengarkan kata-kata orang lain. Aku ga pernah ya percaya sama kata-kata orang.”. Aku merasa dya seperti orang yang sedang kalap disambar dengan yang namanya egois. Keinginan dya untuk dihormati orang lain tanpa harus mendengar kata-kata dari orang lain sepertinya akan mustahil.

 

HUJAN.. dya suka hujan, kata dya hujan itu merupakan kebahagiaan baginya. Apalagi kalau sedang hujan deras. Kalau dya sedang sedih, dya suka mengharap hujan datang menghapus kesedihannya. Pernah dya bercerita padaku, “hey, kamu tau ga, aku lagi seneng soalnya hujan datang juga.” Aku kadang suka bingung tapi juga lucu sekali yah.. dya itu memang orang yang agak ‘blintat-blintut” alias kadang suka aneh-aneh ngga jelas.

 

Sekarang, jelas sudah semuanya, dya hanya ingin memuaskan nafsu yang selama ini dya pendam dan dya ingin menyalurkannya kepadaku. Sakit!!! Iyah, saya akui, sangat sakit. Sampai-sampai saya sampe ngga nalar atas semua kejadian yang terjadi disini. Sama sekali ngga nalar!!!! NGGA NALAR!!!! ANJRIT!!!!

 

PERTANYAAN-PERTANYAAN…

 

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan banyak orang pula dalam hidup ini kan?!? Kadang bisa bener pertanyaannya kadang bisa tidak masuk akal tetapi mereka meminta dengan paksa jawaban itu. Keadaan yang aneh sekali, sangat aneh. Tetapi memang selama ini orang-orang hidup kan tidak memakai akal sehat kadang-kadang.

 

Aku dan dya. Butuh jawaban dari semua pertanyaan yang dilontarkan banyak orang kepada kita berdua. Kenapa sih harus seperti ini!?!? Kenapa sih!?!? Apa sih mau mereka!? Kenapa mereka ngga bisa mengurusi masalahnya sendiri!!??!

 

Aku bukan orang yang bisa menjawab semuanya. Aku ga bisa seperti ini terus. Keadaan buat aku jadi kaya gini!?!?! HAH!?!??!?! Aku ulang kata-kata itu dan aku ngga bisa menjawabnya dengan akal sehatku. Aku ini orang yang suka bertanya dan selalu diajarkan untuk bertanya kepada orang-orang tentang apapun yang aku tidak tahu dalam hidup ini. Tetapi memang ada batas-batasnya dalam satu hubungan dengan orang, seharusnya aku tidak terlalu banyak tanya. Ya kan?!? Aku akuin kesalahanku dalam terlalu sering bertanya pada orang-orang sehingga orang lain merasa tidak nyaman dengan segala keingintahuanku.

 

Kadang aku dan dya merasa kita berputar pada 2 dunia yang berbeda, tetapi aku seperti bersikeras untuk mempertahankan dan mempersatukannya. Aku harus mencari dimana keyakinanku dalam menjalani hubungan ini. Sepertinya setiap aku ditanya sama dya, “darimana kamu bisa yakin sama aku”, aku selalu cuman bisa bilang, “aku yakin kok kamu bisa jadi lebih baik dari ini.” Salahkah jawaban itu???

 

IM DONE…

 

Ini yang bener-bener bikin aku ngga ngerti dengan segala hal yang ada di dalam sebuah hubungan antara wanita dan pria.

 

Aku ngga ngerti apa maksudnya (vday 08), dya seperti ngga menganggap saya sebagai seseorang buat dya lagi. Saya hanya teman biasa atau malah dya tidak menganggap saya ada. Saya dan dia sudah sangat berbeda…

 

 

.My Circle.

.Know me Better.

My photo
jakarta, indonesia, Indonesia